Kolakaonline – Permasalahan pelaksaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Desa Popalia kecamatan Tanggetada hingga saat ini belum rampung. Bahkan Peserta Pilkades Darmin dan kawan-kawan tetap mempunyai keyakinan ada permainan kotor dalam Pilkades Popalia.
Ditemui wartawan kolakaonline.com, Darmin mengatakan, ada kecurangan yang terjadi dalam pemilihan Pilkades Popalia. Kecuranganya sudah nyata yaitu ditemukannya selisih hasil rekapitulasi.
“Pilkades ini harus diulangi. Jadi tuntutan kami sudah jelas harus ada pemilihan ulang dan berharap panitia kabupaten bisa melakukan penghitungan dengan cara membuka kotak suara,” kata Darmin.
Jika tuntutan tidak diakomodir maka permasalahan ini akan diajukan ke Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Kerena masalah sudah jelas, surat suara yang tercoblos itu sebanyak 808 lembar, sementara dari hasil rekapitulasi itu sebanyak 819 lembar.
“Selisih sudah kertas suara sudah jelas, terus sekarang tinggal di cari siapa yang bermain dalam Pilkades Popalia ini,” tuturnya.
Semantara itu Yusran peserta Pilkades Desa Popalia peraih suara terbanyak saat dijumpai di kediamannya mengatakan semuanya masalah serahkan kepada hukum yang berlaku.
“Kami tidak bisa berkomntar banyak tentang hal ini, yang mereka tuntut adalah pihak Penyelenggara Pilkades, ” tuturnya.
Wartawan : Herman Rudin.
