Ekonomi

Bupati Kolaka Panen Udang Vanamei di Empang Dinas Perikanan, Ini Hasilnya

Kolakaonline – Bupati Kolaka H.Ahmad Safei berapa pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan panen didemplot tambak Udang Vanamei milik dinas Perikanan di desa Towua Kecamatan Wundulako.

“Yah, kita lihat langsung hari ini hasil dari demplot udang Vanamei kita akan tingkatkan produksi udang Vanamei di Kabupaten Kolaka. Untuk bantuan dana bagi para pembudidaya  memang menjadi keluhan nantilah pemerintah kabupaten Kolaka akan bantu,” ujar Safei.

Semantara itu Kepala Dinas Perikanan Kolaka H. Syafruddin mengatakan saat ini Pemerintah kabupaten Kolaka telah mempunyai tambak percontohan. Dimana tambak percontohan budidaya udang Vanamei ini telah menjadi contoh bagi petani untuk mengetahui bagaimana cara melakukan pengolahan tambak, serta perawatan udang Vanamei.

“Alhamdulilah kita punya lokasi sekitar 2 hektar namun baru sekitar 1 hektar yang dijadikan tambak, dan hari ini, Rabu (6/2/2019), bapak bupati Kolaka  (H.Ahmad Safei) ikut menyaksikan dan panen udang ditambak percontohan milik dinas Perikanan Kolaka,” ujar Syafruddin.

Lanjut ia mengatakan tambak yang berada di desa Towua dikelola oleh UPTD Budidaya Dinas Perikanan, selain menjadi tambak percontohan, hasil dari panen udang akan di serahkan ke Pemkab Kolaka sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dinas Perikanan.

“Untuk kali ini tambak milik Dinas perikanan mendapatkan hasil sekitar 1,6 ton, dengan Size 6,5 dengan harga jual Rp.60.000 perkilogramnya. Budidaya udang Vanamei di kolaka memang sangat buming sejak 2014 lalu dan masih diminati oleh masyarakat saat ini,” tuturnya.

Masih kata Syafruddin untuk kendala yang dihadapi oleh petani tambak udang Vanamei adalah permodalan, karena memang modal untuk pembelian pakan udang menguras kantong petani. Namun jika petani udang berhasil maka hasilnya juga lumayan.

“Alhamdulilah untuk bantuan permodalan petani tambak budidaya udang Vanamei sudah ada respon dari bupati dengan bentuk dana bergulir. Bicara masalah  petani Vanamei di Kolaka, ada petani yang hanya bermodal Rp.20 juta kemudian 70 hari kedepan udangnya panen dan menghasilkan Rp.60 juta. Petani bisa mendapatkan hasil Rp.40 juta dalam 70 hari. Namun jika gagal maka uang Rp.20 juta akan hilang tanpa kembali sepeserpun,” tuturnya.

Wartawan : Dadang Firmanto























Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button