Kolakaonline – Impinan pemuda dari kecamatan Watubangga untuk masuk sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak pernah pupus. Walaupun tidak mempunyai “duit” Puluhan bahkan ratusan juta Pemuda ini tidak menyarah untuk mengapai cita-citanya.
Sabri Pemuda yang bersal dari kelurahan Watubangga kecamatan Watubangga kabupaten Kolaka, bisa membuktikan bahwa masuk sebagai TNI tidak menggunkan modal puluhan bahkan ratusan juta. Sabri telah dinyatakan lulus oleh panitia di Malang, Sabtu (16/3/2019).
Sabri merupakan Alumni SMA N 1 Watubangga yang nenjadi perwakilan Kabupaten Kolaka.
“Alhamdulilah saya lolos, saya mendaftar modal nekat tanpa harus sogok menyogok. Saya juga satu – satunya perwakilan kolaka yang lulus TNI, saya sudah tes selama 7 kali mencoba, alhamdulikah yang ke 8 ini saya lolos,” kata Sabri kepada kolakaonline.com
Lanjut Sabri mengaku dalam keseharian selalu membantu orangtua menanam Nilam dan Jagung.
“Kelulusan saya persembahkan untuk kedua orang tua saya, berkat doa mereka, saya tidak bisa lolos dan menjadi bagian keluarga besar TNI Angkatan Laut setelah mendapat pengumuman lulus hari ini,” tuturnya.
Lanjut Sabri menurutnya masuk TNI itu tidak harus anak yang orang tuanya bergelimang harta. Anak petani juga bisa jika kita serius hendak menggapai cita-cita, maka nasib bisa diubah dengan berbekal semangat pantang menyerah dan tekad yang kuat.
“Intinya adalah perjuangan dan kerjakeras harus diiringi doa, jadi salah besar jika persepsi orang masuk TNI itu membutuhkan biaya yang besar, jika membutuhkan uang besar, saya tak mungkin bisa menjadi bagian dari keluarga TNI AL. Saya hanya anak seorang petani nilam dan jagung di Watubangga,” tuturnya
Sementra itu Amiruddin (Ayah Sabri) mengaku sangat bahagia dan bangga karen apa yang anaknya cita-citakan bisa tercpai.
“Saat ini Sabri akan melakukan pendidikn puslatdiksarmil pada esok hari di surabaya selama 9 bulan dengan kejuruan marinir. Jangan takut masukTNI, anaku hanya modal nekat dengan tekat yang bulat tanpa uang puluhan juta apalagi ratusan juta dan kita orang tua hanya bisa mendoakan saja,” ujar Amiruddin.
Wartawan : Sulyamin/ Dadang Firmanto
