Wakil Bupati Kolaka : Jangan Pernah Usik Budaya Kami, Mosehe Wonua Adalah Pensucian Negeri
Jayadin Pimpin Ribuan Warga Tolaki Mekongga Unjuk Rasa
Kolakaonline – Warga Tolaki Mekongga yang ada di kabupaten Kolaka marah besar setelah di tiluding telah melakukan Syirik Akbar yang Sering dilaksanakan Didesa Tikonu, Kecamatan Wundulako. Ustad Muzakkir Arif yang dalam ceramahnya dengan jelas menyebaut itu saat ini harus mempertanggungjawabkan perkataanya.
Kamis 12 Maret 2020 menjadi hari hari bersejarah suku Tolaki Mekongga, masyarakat biasa hingga pejabat bahkan Raja Mekongga ke-13, Drs H. Haerun Dahlan M.Si juga ikut turun bersama dengan Ketua Lembaga Dewan Adat H.Muh. Jayadin yang juga Wakil Bupati Kolaka.
H.Muh. Jayadin mengatakan untuk saat ini mungkin tidak begitu banyak massa yang turun, namun jika masalah Muzakkir Arif didiamkan makan yakin dan percaya akan ada aksi yang lebih besar lagi.
“Kita Suku Mekongga tidak pernah menaggu orang lain, namun kenapa kita di perlakukan seperti ini. Mosehe Wonua salahsatu Proses Adat Tolaki Mekongga Sejak Abad XIII, Bukan prosesi Memanggil Jin atau yang lainya. Kita hanya menyembah satu tuhan yaitu Allah. Mosehe Wonua adalah Prosesi pensucian Negeri” ujar Jayadin.
Dewan Adat Tolaki Mekongga Laporkan Muzakkir Arif ke Polres Kolaka
Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa meneria ribuan masyarakat Suku Tolaki Mekongga yang melakukan orasi di depan Polres Kolaka.
Dalam aksi tersebut ketua dewan Adat H.Muh. Jayadin juga menyerahkan laporan resmi agar Muzakkir Arif bisa di proses hukum.
“Kita sudah lapokan masalah ini ke Polres Kolaka. Kita sudah serahkan laporkan resmi dan di terima langsung oleh bapak Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa. Alhamdulilah beliau merespon laporan kita semua suku Tolaki Mekongga,” kata Jayadin.
Semantara itu kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa menjelaskan di depan ribuan masyarakat suku Tolaki Mekongga bahwa akan memproses ini.
“Terimaksih semua masyarakat telah menciptakan kedamaian di Kolaka, menganai laporan yang telah masuk kita akan tindak lanjuti,” tambahnya.
Bupati Kolaka Sayangkan Peryataan Ustad Muzakkir Arif
Bupati Kolaka H.Ahmad Safei, menyikapi tegas peryataan Ustad Muzakkir Arif yang menyatakan mosehe Wonua adalah kegiatan Syrik yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat Suku Tolaki Mekongga dan pemerintah Kolaka.
“Selaku pemerintah saya aspirasi semacam ini harus disikapi secara baik dan itulah tugas kita semuanya. Terkiat hal yang berkembang terkait tuntutan saudara-saudaraku warga Mekongga perasaan kita ini sama terkait apa yang berkembang dan saya sudah sampaikan pada saat kita rapat kemarin bahwa ini suatu perbuatan yang sangat kita sesali baik selaku pemerintah maupun pribadi terkait hal ini,” kata Safei.
Sebuah pernyataan yang sangat di sesali apalagi dilakukan oleh seorang yang berkapasitas, tapi siapa saja warga Indonesia ini apalagi warga Kolaka tidak boleh melakukan itu, bukan hanya ustad tapi siapa saja dan kita sangat menyesali perbuatan itu.
“Mosehe Wonua itu tidak bertentangan dengan agama dan ketua majelis ulama kabupaten Kolaka sudah menyampaikan hal itu bahkan dengan dalil-dalilnya. Olehnya itu saya kira untuk menindak lanjuti ini saya selalu pemerintah daerah kabupaten Kolaka akan tetap menyediakan anggaran untuk pelaksanaan Mosehe Wonua setiap tahunnya,” tambah Safei.
Safei juga berharap kepada masayarakat semua, saudara-saudaraku sekalian Inysa allah nanti tinggal diatur waktu dan mekanismenya untuk penyelenggaraan Mosehe wonua ini ditahun ini.
“Sebagai pemerintah saya juga mengingatkan mari kita menjaga kondsipitas wilayah ini agar tetap aman dan damai biarkan proses hukum tetap berjalan terus mari kita kawal ini dengan bijaksana sesuai dengan ketentuan dan tidak melanggar hukum,” tutur Safei.
Pantauan kolakaonline.com ribuan
bersatuanya semua elemen di Kolaka, mulai dari 30 anggota DPRD Kolaka yang memberikan pernyataan bahwa yang di kemukakan oleh Ustad Muzakkir Arif, Bukan hanya DPRD Kolaka, Bupati Kolaka H. Ahmad Safei juga menemui ribuan warga Tolaki mekongga dan menyatakan sangat menyayangkan pertakataan Ustad Muzakkir Arif yang mengatakan Mosehe Wonua adalah perbuatan Syirik Akbar. Kemudian Kepala Kantor Agama Kolaka H.Abd.Aziz Baking mengatakan mosehe Wonua tidak masuk kategori Syrik.
Ribuan masyarakat Tolaki Mekongga turun aksi karena telah melihat peredaran video salah satu oknum ustad yang ceramah di salah satu masjid di Kolaka, dengan isi ceramah bahwa ada Dosa dan Maksiat dan ada Azap Allah yang mengancam Kabupaten Kolaka yaitu Prosesi Tahunan ” Mosehe Wonua Tolaki Mekongga. katanya adalah Syirik Akbar yang Sering dilaksanakan Didesa Tikonu, Kecamatan Wundulako.
Wartawan :Dadang