Petani di Kolaka Timur di Ajarkan Buat Pupuk Organik Cair dari Limbah Kulit Kakao
KolakaOnline- Dosen Universitas Sembilanbelas November Kolaka melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PKM) di Desa Puundokulo Kecamatan Poli-Polia Kabupaten Kolaka Timur.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh ketua pengabdian Yolanda Fitria Syahrir dengan anggota yakni Marlina Mustafa dan Muhtar Amin. Tema dari kegiatan pengabdian ini adalah PKM pemberdayaan sumber daya manusia petani kakao menuju pertanian berkelanjutan yang turut dihadiri oleh petani kakao dari daerah setempat sebagai mitra pengabdian.
Yolanda dalan rilisnya mengatakan,kegiatan PKM ini terdiri dari tiga tahapan yakni tahapan persiapan, pelaksanaan di lapangan dan evaluasi kegiatan.
Pada tahap persiapan, pihaknya berkoordinasi dengan Ketua Lembaga Ekonomi Masyarakat (LEM) Desa Puundokulo, Bapak Amir agar kegiatan tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.
Selanjutnya tim pengabdian melakukan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah kulit kakao, tahapan fermentasi POC, uji laboratorium kandungan hara POC dan pembuatan pestisida nabati.
“Uji laboratorium POC dilakukan agar diperoleh data kandungan hara POC dari limbah kulit kakao,” katanya.
Kemudian pada tahapan pelaksanaan kegiatan di lapangan dibagi dalam dua segmen yaitu pemberian materi dan praktik. Materi yang diberikan meliputi POC, pestisida nabati dan kompos. Materi yang diberikan seluruhnya terdapat dalam modul pelatihan yang dibagikan kepada seluruh peserta kegiatan yaitu petani kakao di Desa Puundokulo Kecamatan Poli-Polia.
Pemberian materi dilakukan dalam bentuk ceramah. Materi mengenai pemanfaatan limbah kulit kakao sebagai POC dan pestisida nabati diberikan oleh Ketua Pengabdaian, Yolanda Fitria Syahrir dan materi tentang pemanfaatan limbah kulit kakao sebagai kompos diberikan oleh penyuluh pertanian yaitu Popalayah. Tim pelaksana pengabdian mengundang pemateri dari penyuluh pertanian agar masyarakat petani kakao mitra memperoleh transfer ilmu pengetahuan yang cukup mengenai pertanian organik.
“Karena keterbatasan waktu maka kegiatan praktik yang dilakukan adalah praktik pemanfaatan limbah kulit kakao sebagai pupuk kompos,” ulasnya.
Kegiatan ini sendiri mendapat respons positif dari petani kakao mitra. Pasalnya, mereka belum mendapatkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) untuk memanfaatkan limbah kulit kakao. Sebab sebelumnya kulit kakao hanya dibiarkan dan tidak dimanfaatkan. Kegiatan PKM ini merupakan kelanjutan dari kegiatan penelitian kerja sama antar perguruan tinggi (PKPT) dari ketua pengabdian di tahun 2018-2019. (ril)