Kolaka Terkini

Tekanan Darah Meningkat, Wakil Bupati Kolaka Gagal Divaksinasi Covid-19

KolakaOnline- Pemerintah Kabupaten Kolaka  resmi memulai program vaksinasi Covid-19 pada Selasa (2/2/2021). Kick off pelaksanaan vaksinasi diresmikan oleh Bupati Kolaka, H Ahmad Safei di Aula Rumah Sakit SMS Berjaya Kolaka.

Kepada wartawan, Ahmad Safei menegaskan, dalam pelaksanaan vaksinasi ini, ada 11 pejabat publik yang diobservasi apakah layak divaksinasi Covid-19 atau tidak. Namun, dari 11 pejabat itu, hanya delapan yang berhasil divaksinasi. Adapun tiga di antaranya batal menjalani vaksinasi karena tenanan darahnya naik. Mereka di antaranya Wakil Bupati Kolaka H Muh Jayadin dan Kepala Kantor Kementerian Agama Baharuddin.

“Ada 11 pejabat publik rencananya akan divaksinasi, namun dari 11,  yang lolos screening hanya Kapolres Kolaka AKBP Saiful Mustofa, Dandim 1412 Kolaka Letkol Inf Riza Puji R, Kepala Kejaksaan Negeri Kolaka Indawan Kuswadi, Ketua Pengadilan Agama Kolaka Mustamin, Tokoh Agama Kristiani Sergius Sigaga, Ketua DPRD Syaifullah Halik, Tokoh Agama Islam H. Duana Said, dan Asisten II Setda Kolaka Mustajab. Saya juga sudah lakukan screening namun umur sudah 63 tahun jadi tidak bisa divaksinasi,” ujar mantan Sekretaris Pemerintah Kabupaten Kolaka ini.

Safei mengatakan dimulainya vaksinasi di wilayahnya merupakan pertanda bahwa
Pemerintah Kabupaten Kolaka siap menyukseskan program vaksinasi nasional.

“Vaksinasi bertujuan mengurangi transmisi penyebaran Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Selain itu juga untuk melindungi masyarakat dan tetap produktif dengan dimulainya pelaksanaan vaksinasi,” tutur Safei.

Safei juga mengimbau kepada masyarakat Kolaka untuk mengikuti program vaksinasi.”Ini salah satu tindakan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona. Namun setelah divaksinasi harus tetap melakukan protokol kesehatan dengan mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak . Pastinya masyarakat jangan ragu melaksanakan vaksinasi,” tambahnya.

Safei juga menegaskan bahwa vaksin yang beredar sudah melalui uji klinis. Bahkan BPOM sudah mengeluarkan keputusan bahwa vaksin aman digunakan. Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah juga sudah mengeluarkan  fatwa kehalalan vaksin Sinovac.

“Jangan ada keraguan mengenai vaksin ini, jangan percaya informasi bohong,” imbaunya.

Wartawan: Dadang







Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button