Kolaka Terkini

Dinkes Kolaka Latih 195 Duta Stunting

KolakaOnline- Pemerintah Kabupaten Kolaka memberikan pelatihan orientasi kader dalam rangka percepatan pencegahan dan penurunan stunting tingkat Kabupaten Kolaka.

Kepala Dinas Kesehatan Drs Harun Masirri mengatakan stunting merupakan masalah kekurangan gizi pada balita dalam waktu  lama yang setelah diukur tinggi badan dan usia tidak sesuai terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan.

“Pencegahan stunting perlu dilakukan secara terkoordinasi dan lintas sektor yang melibatkan semua pihak termasuk para kader yang menjadi ujung tombak pergerakan dan pemberi pelayanan di desa,” tutur Harun.

Menurutnya tugas duta stunting harus melakukan sosialisasi kesehatan  kepada masyarakat Kolaka terutama yang berkaitan dengan stunting.

“Hari ini ada perwakilan dari 65 desa lokus stunting. Per desa ada tiga peserta yang terdiri dua kader posyandu, satu kader pembangunan manusia. Jadi total peserta sebanyak 195 orang,” tambahnya.

Menurut Harun, stunting merupakan isu nasional yang marak dibicarakan di semua tempat . Stunting atau kekerdilan mencerminkan gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan kekurangan zat gizi kronis yang terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun.

“Periode 1.000 hari pertama kehidupan harus mendapat perhatian karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak di masa depan,” tambahnya.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang tinggi  dapat terwujud pembangunan kesehatan  di Kolaka.

“Indikator keberhasilan pembangunan kesehatan antara lain adalah penurunan angka kematian ibu, bayi anak balita dan status gizi masyarakat. Kematian ibu dan bayi beberapa tahun ini di Kolaka berfluktuasi bahkan cenderung meningkat pada tahun 2018 dengan angka kematian ibu sebanyak tujuh orang,  sedangkan kematan bayi  58 orang.  Pada tahun 2019, kematian ibu sebanyak delapan orang, sedangkan kematian bayi berjumlah 53 orang. Kemudian tahun 2020 kematian ibu sebanyak lima orang sedangkan kematian bayi sebanyak 49 orang,” tutur Harun.

Wartawan :Dadang























Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button